Mengubur Surat

By Liku Layuk Allo - March 08, 2018


Kematian, sejak dulu
Ada yang bilang, pintu menuju rumah baru
Ada yang bilang, adalah reinkarnasi tanpa ujung
Ada juga yang bilang kematian itu konsep ilmu-
tak ada siklus, tak ada pintu
Hanya tubuh yang melebur dengan abu
Dan dibuang ke laut

Kematian identik dengan air mata
Entah karena tersesat tanpa dirinya,
atau karena ada kata-kata yang tersisa
yang tertahan; namun tak disampaikan
Karena raga hanyalah raga
Telinga yang tak lagi menerima suara
Bibir yang tak lagi membuka

Ketika rindu tak dapat dienyahkan
Dan penyesalan tak dapat ditepiskan
Ambillah pena, dan tuliskan
Surat untuk mereka yang sudah duluan

Tanyakan kabarnya
Lampiaskan hasratmu yang menggebu
Uraikan takutmu, dan maafmu
Tanyakan lokasi surga itu
Apakah ada?
Apakah ramai?
Atau bisa juga kau
Pertanyakan warisanmu?

Setelah selesai keluh kesahmu
Kuburkan surat itu
Tanamlah di rumahmu
Mungkin organisme dapat meleburnya
Dengan kekasihmu yang pergi

Atau mungkin lebih baik kau doakan saja
Mungkin nanti ada malaikat yang diam-diam membacanya
Dan membisiki kekasihmu itu.

  • Share:

You Might Also Like

4 comments

  1. Akupun bertanya tentang hal serupa.
    Apakah kita akan ke sana? Duduk seharian? Seminggu? Selamanya?
    Ha ha ha ha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apakah kita akan duduk berdampingan? Ataukah terpisahkan ruang?

      Delete
  2. Aku hanya berkelakar perihal surga
    Yang nyata bagi yang percaya
    Dan yang fana bagi yang tak merasa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maafkan aku yang tak memahami kelakarmu kemarin, mungkin saat itu raga manusiaku sedang terjebak urusan duniawi yang menyita pikiran :D

      Delete